Lời bài hát
Verse 1
Pernah ku stress sampai hampir gila,
Berpikir bahwa hidup bagai putaran bianglala.
Bila sekarang di bawah, ada saatnya ke atas sana,
Dan sahabat terdekat hanyalah sebuah pena.
Keluarkan semua isi di kepala,
Ku tuangkan dalam lirik yang berima.
Overthinking dan insecure terus melanda,
Bayangkan nanti di usia dua lima.
Rebahan di kasur, menatap dinding dan seisinya,
Masih muda usiaku, baru saja dua lima.
Terakhir bahagia pun ku sudah lupa,
Tapi karena tuntutan, ku harus pura-pura.
Chorus
Jangan putus asa cuma karena ilang arah,
Tuhan tak pernah tertidur, Dia masih buka mata.
Hilang arah, tanya peta,
Bukan sembah harta, jangan kau terlena.
Ingat, hidup ini hanya sementara.
Verse 2
Sempat terpikir untuk menyerah,
Coba cari jalan tapi tak ada celah.
Terima kenyataan, pasrahku sudah lelah,
Namun hati kecil datang, coba untuk mencegah.
"Jangan putus asa," katanya penuh makna,
Meski kadang jalan hidup tak selalu nyata.
Berharap ada terang di balik gelap gulita,
Hanya waktu yang bisa, dan aku masih percaya.
Chorus
Jangan putus asa cuma karena ilang arah,
Tuhan tak pernah tertidur, Dia masih buka mata.
Hilang arah, tanya peta,
Bukan sembah harta, jangan kau terlena.
Ingat, hidup ini hanya sementara.
Outro
Kini ku kuatkan hati, meski rapuh di dalam diri,
Tak mudah, tapi ku tahu, ini jalan harus ku lewati.
Hidup ini keras, tapi ku masih punya daya,
Sebab ku percaya, selalu ada harapan yang nyata.