Di Wolowaru, tempatku lahir pertama kali Di balik keindahan, tersimpan luka yang tak terobati Angin berhembus, tapi tak membawa damai Hanya derita yang terasa semakin dalam di sanubari Setiap jalan bercerita tentang kesedihan Tentang mimpi yang terhempas dan harapan yang pudar Wolowaru, kota penuh derita Tempat tangis dan air mata mengalir deras Walau ku lahir di sini, sulit tuk bahagia Kenangan pahit tak mudah dilupakan begitu saja Sawah yang luas, namun kering dan tandus Orang-orang bertahan, meski hati mereka teriris Setiap hari adalah perjuangan panjang Di Wolowaru, derita jadi teman yang tak pernah hilang Tak ada tawa yang murni dari hati Hanya bayang-bayang kesedihan yang menemani Wolowaru, kota penuh derita Tempat tangis dan air mata mengalir deras Walau ku lahir di sini, sulit tuk bahagia Kenangan pahit tak mudah dilupakan begitu saja Namun meski penuh luka dan kesengsaraan Wolowaru tetap kuingat, tetap kurindukan Mungkin dalam deritanya, ku temukan kekuatan Untuk terus bertahan, meski dunia tak bersahabat Wolowaru, kota penuh derita Tempat tangis dan air mata mengalir deras Walau ku lahir di sini, sulit tuk bahagia Kenangan pahit tak mudah dilupakan begitu saja Wolowaru, kota kelahiranku yang pedih Meski penuh luka, kau tetap bagian dari diriku.