Paroles
Di balik terik mentari pagi,
Seorang ayah bersiap diri,
Punggungnya menanggung beban,
Rela berjuang demi keluarga tercinta.
(Chorus)
Dia pejuang tanpa tanda jasa,
Kuli pikul padi, hatinya mulia,
Setiap tetes keringat dan darah,
Untuk anak istri yang menanti di rumah.
(Verse 2)
Langkahnya mantap, tak kenal lelah,
Di sawah luas, harapan membara,
Senyum kecil anak-anaknya,
Menjadi semangat, takkan pernah pudar.
(Chorus)
Dia pejuang tanpa tanda jasa,
Kuli pikul padi, hatinya mulia,
Setiap tetes keringat dan darah,
Untuk anak istri yang menanti di rumah.
(Bridge)
Ketika malam tiba, istirahatnya singkat,
Mimpikan masa depan, tak akan tergantikan,
Dengan cinta sejati, langkahnya takkan berhenti,
Ayah yang berjuang, demi kebahagiaan.